Saturday, 11 June 2016

Kisah Nabi Muhammad Saw.


Silsilah nabi Muhammad saw. adalah Muhammad bin Abdullah bin Mutholib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qushoy bin Hakim bin Muroh bin Kaab bin Luai bin Qolib bin Fakhri bin Malik bin Al Nadlor bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah  bin Ilyas bin Mudlor bin Nazar bin Mu'ad bin Adnan bin Adad, dan seterusnya bersambung sampai dengan silsilah nabi Isma'il bin Ibrohim as.

Nabi Muhammad SAW. Lahir.

Pada saat itu, langit diatas kota Makkah dirasakan sangat gelap sebab tak ada pegangan hidup bagi penduduknya, sehingga zaman itu dinamakan "zaman Jahiliyah". Di tengah kegelapan dan krisis moral itulah, maka lahirlah seorang bayi yang membawa suasana lain, bayi Muhammad yang kelak nanti akan meluruskan akhlak, membawa rahmat bagi alam semesta sehingga terbitlah terang, sinarlah kegelapan. Muhammad lahir dalam senen 12 Robi'ul Awwal (Tahun Gajah) yang bertepatan dengan tanggal 20 april 571 M. Dari seorang ibu bernama Siti Aminah, sedang ayahnya Abdullah telah wafat sejak Muhammad masih didalam kandungan dalam usia 7 bulan. Mengapa tahun kelahiranya dinamakan tahu gajah ? Pada waktu itu, gubernur nashroni Abrohah dari Yaman, ingin mengancurkan Ka'bah. Untuk itu Abrohah bersama bala tentaranya dengan mengendarai Gajah berangkat menuju Makkah. Tapi belum lagi maksud mereka tercapai untuk menghancurkan Ka'bah, mereka sudah dihancurkan oleh Allah dengan perantaraan burung Ababil. Dengan adanya pasukan yang menunggang Gajah, maka tahun itu dinamakan "Tahun Gajah".

Masa Penyusuaian Muhammad.

Pada waktu itu, sudah umum bagi masyarakat dan lagi karena sudah merupakan adat kebiasaan, apa lagi bagi orang tertentu seperti bangsawan, untuk menyusukan bayinya kepada wanita Badiyah. Badiyah adalah suatu dusun di padang pasir. Maksud mereka dengan menitipkan bayi pada mereka, agar bayi itu kelak kemudian hari dapat berbicara dengan fasih. Karena adat itu, tak terkecuali bagi Muhammad sendiri yang juga keturunan bangsawan Quraisy, dititipkan pula kepada Halimah As-Sa'diyah, seorang wanita dari Bani Saad kabilah HAwazin, suatu tempat tak jauh dari Makkah. Hingga sampai usia lima tahun nabi Muhammad dibesarkan dikota ini.

Wafatnya Siti Aminah (Ibu Nabi Muhammad saw).

Setelah usian lima tahun nabi Muhammad diantarkan ke Makkah ke pangkuan ibundanya sendiri, oleh Halimah As Sa'diyah. Sesudah setahun bersama ibunya, tepatnya Muhammad berumur enam tahun, maka diajaklah dia ke Madinah oleh ibunya. Mereka berdua di temani oleh seorang hamba sahaya peninggalan ayahnya, yaitu Ummu Aiman. Tujuanya adalah untuk memperkenalkan kepada neneknya, juga menziarahi makam ayahnya. Setelah perjalanan pulang antara kota Madinah dan Makkah, tepatnya kota Abwa' Siti Aminah dipanggil menghadap Yang kuasa, kemudian beliau dimakamkan di kota itu juga. Maka menjadi yatim piatulah Muhammad dalam umur enam tahun, dan selanjutnya pulang ke Makkah bersama Ummu Aiman.

Wafatanya Kakek Muhammad.

Ummu Aiman diserahkanlah dia kepangkuan kakeknya Abdul Mutholob, Usia Abdul Mutholib waktu itu 80 th. Pada umumnya orang-orang Quraisy sangatlah menghormatilah, karena dia memang seorang pemuka Quraisy. Begitupun dengan orang-orang Makkah sendiri sangat menghormatinya. Abdul Mutholib sangat sayang pada nabi sehingga nabi lama kelamaan dapat melupakan kematian ibunya.

Dalam Asuhan Paman.

Semenjak nabi di tinggalkan oleh kakeknya yang sangat dicintainya, kini dia beralih dalam asuhan pamanya sendiri, yaitu Abu Tholib. Tidak seperti anak-anak yang seusia dia, nabi Muhammad di dalam asuhan pamanya ini selalu menampakan jiwa yang pasrah. Perilakunya tidak seperti anak-anak yang lain.
Ke Syam (pengalaman yang di alami beliau)
Tatkala nabi Muhammad berusia 12 tahun. Beliau menyertai pamanya Abu Tholib, pergi berdagang ke Syam, dalam perjalanya beliau singgah ke Basyarah. Di kota itu, Abu Tholib dan Muhammad bertemu dengan pendeta Nashroni, yang alim, bernama "Buhairoh". Melihat Muhammad, Pendeta itu mengamati wajahnya lalu dia mengatakan bahwasanya di dalam diri Muhammad ada tanda-tanda kenabian. Maka pendeta itu menasehati Abu Tholib agar menjaga Muhammad dengan baik, dan di suruhnya agar segera membawa pulang kembali ke Makkah. Karena disebabkan kekhawatiranya kalau-kalau orang-orang Yahudi akan menemukanya, yang kemudian akan menganiaynya. Sedang di Makkah kegiatan sehari-hari Muhammad adlah menggembala kambing milik penduduk kota Makkah.

Perang Fijar dan Perjanjian Fudhul yang Disaksikan Muhammad.

Pada waktu muhammad umur 15 tahun, telah disaksikanya perang besar antara suku Quraisy dan Qinanah dengan fihak lain yakni suku Qais Ailan. Tepatnya perang ini pada bulan suci bulan Dzulqo'dah. Perang ini disebut "Harbul Fijar", yang artinya Perang yang memecahkan kesucian Yakni mempertahankan Makkah dari kesucianya. Akhirnya perang ini berakhir dengan perdamaian. Perdamaian ini berakhir disebabkan karena orang Quraisy mengadakan perjanjian Fudhul, yang isinya antara lain tidak diperbolehkan menganiaya penduduk Makkah , atau mengusir mereka, dan mencegah adanya perang. Disaat perjanjian itu, Muhammad hadir bersama pamanya Abu Tholib.

Perjanjian Dagang Dengan Siti Khotijah.

Sesudah Muhammad menginjak dewasa mulailah beliau belajar dan berusaha hidup mandiri dalam hidupnya, agar tidak menggantungkan diri pada pamanya. Waktu itu, beliau merupakan sosok seorang yang jujur, baik dari kalangan sebayanya maupun yang lebih tua, sehingga beliau terkenal dengan kejujuranya. Maka Siti Khatijahpun mempercayakan daganganya pada Muhammad. Siti Khatijah adalah seorang janda yang kaya raya. Muhammad di temani seorang yang bernama Maisaroh. Keduanya mengadakan perdagangan ke Syam. Kemudian merekapun pulang ke Makkah setelah memperjual-belikan daganganya dan memperoleh laba.

Perkawinan Muhammad Dengan Khatijah.

Usai pulang dari Syam, datanglah lamaran dari fihak Khatijah kepada Muhammad, kemudian beliau menyampaikan hal itu kepada pamanya Abu Tholid. Setelah semua sepakat, maka perkawinanpun dilangsungkan. Usai Muhammad pada waktu itu 25 tahun, sedanh Khatijah 40 tahun. Setelah perkawinan itu bertambah populer nama Muhammad di antara penduduk Makkah, apalagi di saat umur beliau 25 tahun, beliau telah mendamaikan para pemuka-pemuka Quraisy yang bersengketa dalam peletakan Hajar Aswad. Pada waktu terjadi banjir besar melanda kota Makkah, telah mengakibatkan dinding Ka'bah menjadi runtuh karenanya. Kaum Quraisy berusaha membongkarnya dan sekaligus membangunya kembali. Setelah Ka'bah selesai di perbaharui, maka para pemuka kaum Quraisy beramai-ramai ingin meletakkan Hajar Aswad pada posisinya yang semula. Tapi terjadilah perselihan sengit antar mereka yang mengakibatkan hampir terjadi peperangan diantara mereka.
Pada saat yang kritis itu, Muhammad datang dengan usulnya yang di setujui mereka, agar mengambil sehelai kain, lalu dihamparkannya kain itu dan kemudian Hajar Aswad diletakkan Muhammad, ditengah-tengah kain. Kemudian disuruhnya para pemuka Quraisy agar mengangkat tepi kain dan seterusnya mengantar Hajar Aswad ketempat semula. Dan ketika telah sampai di tempatnya, maka diletakkanlah batu itu (Hajar Aswad) oleh tangan beliau sendiri. Maka selesailah persengketaan mereka dengan hasil yang baik dan memuaskan semua fihak yang terlibat. Dengan kejadian yang demikian itu maka bertambah tenarlah Muhammad di kalangan penduduk Makkah.

Akhlak Muhammad saw. dari Masa Kanak-kanak Hingga Dewasa.

Dalam perjalanan hidupnya, sejak kecil hingga sampai dewasa, beliau terkenal jujur, baik terhadap sebayanya maupun orang tua, tidak pernah berkata kotor ataupun berbuat keji, sehingga dia mendapat julukan "All-Amin", yang artinya orang yang dapat dipercaya. Beliau juga tidak pernah menyembah berhala, juga tak pernah makan hewan sembelihan orang untuk korban berhal-berhala seperti lazimnya orang-orang arab jahiliyah pada waktu itu. Menjauhkan diri pula dari keramaian pemujaan-pemujaan terhadap berhala.

Bertahanusnya Muhammad Saw. di Gua Hiro.

Sebagai seorang yang akan menjadi pemimpin umat seluh dunia. Muhammad mempunyai otak yang cerdas, perasaan yang halus, cepat tanggap serta ingatanya kuat, kemauan yang keras menyerap segala perjalanan hidupnya, mendapat pengolahan yang sempurna dalam hidupnya, mendapat pengolahan yang sempurna dalam hidupnya. Muhammad mersakan kesedihan yang amat sangat melihat bangsa arab yang mengalami keruntuhan agama. Oleh karena itu maka Muhammad mempersiapkan diri untuk bertahanus, memusatkan jiwa agar lebih sempurna, menghindar dari keramaian khalayak ramai. Beliau bertahanus ke Gua Hiro', yang berada di sebuah bukit "Jabal Nur" (Bukit Cahaya), yang letaknya kira-kira dua atau tiga mil sebelah utara kota Makkah.

Wahyu Yang Pertama Diterima Rosulullah Saw.

Bertambahnya usia Muhamamd menjadi 40 tahun. Muhammad lebih banyak bertahanus daripada waktu sebelumnya. tepat pada malam 17 Romadhon, yang bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 Masehi. Di waktu Muhammad bertahanus di Gua Hiro', datanglah utusan Allah, yaitu malaikat Jibril as. Inilah saatnya Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah. Dalam keadaan gemetar, badanya menggigil karena rasa takut dipeluk oleh malaikat. Maiakat Jibril kemudian melepaskan pelukanya seraya menyuruh muhammad untuk membaca. Jawabanya Muhammad : "Aku tidak dapat membaca" sampai berulang kali, hingga akhirnya Muhammad berkata : "Apa yang harus kubaca". malaikat Jibril Berkata :
  • "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (Manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya".
Demikianlah wahyu yang diterima Muhammad pada usia beliau 40 tahun delapan bulan delapan hari Qomariyah atau 39 tahun 3 bulan 8 hari menurut hitungan matahari (Syamsiyah). Setelah menerima wahyu tersebut Muhammad pulang kerumah dengan badan yang masih gemetar, sehingga minta untuk diselimuti isterinya Khatijah. Siti Khatijah yang patut dan setia pada Muhammad segera menyelimuti. Dan diceritakanlah apa yang telah dialami beliau di Gua Hiro' dengan hati yang cemas lagi khawatir. Namun sang isteri tidak memperlihatkan rasa khawatir, bahkan beliau membesarkan hati sang suami seraya berkata : "Bergembiralah wahai suamiku tetapkanlah hatimu demi Tuhan yang jiwaku ada di tanganNya, semoga engkaulah engkaulah yang akan menjadi utusanNya, yang terakhir bagi seluruh umat manusia, engkaulah yang selama ini senantiasa menolong orang-orang yang kesusahan dan engkaulah yang senantiasa memulyakan tamu". Begitulah Siti Khatijah berusaha menentramkan hati suaminya, sehingga berkuranglah kekhawatiran hati sang suami dan beliau dapat tidur. Setelah Muhammad bangun dari tidurnya, maka diajaklah oleh Siti Kahtijah sowan kepada pamanya yang bernama Saroqoh bin Naufal, lalu menceritakan apa yang telah dialaminya oleh Muhammad di Gua Hiro', Saroqoh adalah seorang yang tidak menyembah berhala, melainkan beliau seorang yang beragama Nasrtoni yang fasih dan faham dengan bahasa Ibroni, dan beliau lah yang menterjemahkan kitab Taurot dan kitab Injil. Mendengar penuturan Khatijah itu, Saroqoh menjawad : "Sesungguhnya yang datang padamu wahai Muhammad adalah Rukhul Qudud, malaikat Jibril. Yang membawa wahyu dari Allah. Seamdainya aku masih muda dan kuat aku akan berjuang sekuat tenagaku untuk membantumu karena pengusiran dari kaummu yang akan memusuhimu. Rosullah lantas berkata : "Apakah kaumku kelak akan memusuhiku ? Saroqoh menjawab : "Semua Rosul yang membawa wahyu dari Allah akan dimusuhi oleh kaumnya. Bila diriku masih melihat kamu dimusuhi oleh kaumnya, Bila diriku masih melihat kamu dimusuhi oleh kaummu, maka akan kubantu dengan seluruh kekuatan yang aku miliki. khatijah sangat bergembira mendengar suaminya akan menjawab Rosul Ilahi, yang akan mengemban amanat sebagai Nabi Akhir Zaman. Maka Khatijahlah Wanita pertama yang beriman akan kenabian Muhammad Saw.

Nabi Muhammad Menerima Wahyu Kedua.

Menurut riwayat selama + 3 (tiga) bulan lamanya setelah menerima wahyu yang pertama Rosullah barulah menerima wahyu kedua. Di dalam menunggu datangnya wahyu kedua ini, Rosullah merasa khawatir kalau-kalau wahyu yang diterimanya putus sampai disitu. Beliaupun hampir putus asa, tetapi dengan ketetapan hatinya, dan Rosullah tetap bertahanus di gua Hiro', Akhirnya wahyu yang dinantikan tiba, seperti wahyu yang pertama, Beliau menengadakan tanganya kelangit, maka tampaklah maikat Jibril as. Rosullah mengigil ketakutan, badan beliau gemetar. Rosullah lantas pulang kerumah, dan minta pada isterinya menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu Rosullah menerima wahyu yang kedua :

Yang artinya :
  • "Hai orang berselimut. Bangun dan berilah peringatan ! Besarkanlah (nama) Tuhanmu, bersihkan pakaianmu, jauhilah perbuatan maksiat, janganlah kamu memberi karena hendak memperoleh yang lebih banyak. Dan hendaklah kamu bersabar untuk memenuhi perintah Tuhanmu.
Dengan turunya wahyu tersebut, maka jelaslah bagi Rosullah agar menyeru dan mengajak umat manusia untuk menyembah Allah swt. Yang Maha Agung serta Esa yang tidak beranak dan diperanakkan serta tiada sekutu bagi-Nya.

Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi
Usai Rosullah menerima wahyu yang kedua. Rosullah mulai menyiarkan risalah agama Allah dengan sembunyi-sembunyi. Beliau mulaiberdakwah dari kalangan keluarganya, terlebih dahulu yang tinggal satu rumah, kemudian sahabat-sahabat beliau terdekat, seorang demi seorang agar mereka meninggalkan agama mereka dan menyembah Allah swt. Yang pertama kali beriman pada kerasulan Muhammad dan sekaligus masuk Islam adalah Siti Khatijah isteri beliau, kemudian sepupu Siti Khatijah, yakni anak pamanya Ali bin Abu Tholib. Disusul juga budak beliau Zaid bin Haritsah yang kemudian menjadi anak angkat beliau. Sebagi seorang sahabat dekatnya maka segeralah Abu Bakar mengikutinya ajakan masuk Islam. Dengan perantara Abu Bakar, banyak juga orang yang akhirnya memeluk agama Islam, antara lain : Ustman bin Affan., Zubair bin Auwam, Saad bin Abi Waqoosh, Addurrahman bin Auf, Tholhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarroh, Arqom bin Abil Arqom, Fathimah bin Khottob (adik Umar bin Khottob) serta suaminya Zaid bin Zaid Al Adawi. Mereka-mereka ini disebut "Assabiqul Awwalun" (orang yang mula masuk Islam). Di rumah Arqom, mereka semua itu mendapat ajaran Islam dari Rosullah secara sembunyi-sembunyi.

Menyiarkan Islam Secara Terang-terangan.
Selama tiga tahun sudah Rosullah saw. melaksanakan "Da'watul Affrod" dakwah secara sembunyi-sembunyi, dari satu rumah kerumah yang lain. Lalu datanglah perintah Allah berupa wahyu agar beliau berdakwah secara terang-terangan.

Yang artinya :
  • ''Maka jalankanlah apa yang diperintahkan kepadamu, dan berpalinglah dari orang musrik".

Kisah Nabi Isa As.


Ibu nabi Isa a.s bernama Maryam, dan tidak berayah. karena kekuasaan Allah swt. Isa dilahirkan dengan perantaraan ibu saja. Keajaiban akan kelahiran beliau, dapat menjadi ujian bagi umat manusia akan kekuasaannya. Bagi orang-orang beriman mereka percaya atas kelahiran Isa al masih tanpa ayah. yang telah ditiupkan oleh malaikat Ruhul Qudus. Bagi orang kafir mereka tidak percaya, sehingga dikatakan sebagai anak Tuhan.

Kisah Kelahiran Nabi Isa a.s

Pada suatu hari Maryam sedang beribadah di suatu tempat yang telah menjadi kebiasaannya. Tiba-tiba di hadapannya ada seorang laki-laki, maka Maryam terkejut dan terperanjat, karena dia selama hidup tidak pernah mendapat kunjungan dari seorang laki-laki kecuali Zakaria, karena Maryam adalah orang yang suci dan penuh iman, maka Maryam berlindung pada Allah dan berkata : "Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertaqwa". Malaikat Jibril berkata : "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak lai-laki yang suci". Maryam berkata :"Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina". Malaikat Jibril berkata : "Demikianlah". Tuhanmu berfirman : "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat kami menjadikan suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan". Ternyata yang datang pada saat Maryam beribadah seperti tersebut di atas adalah malaikat Jibril. Selanjutnya peristiwa ini di kisahkan di dalam Al quran sebagai berikut :

Yang artinya:

"Maka hamillah Maryam, lalu ia pindah ke tempat yang jauh dari familinya. Maka bernaunglah dia di bawah pohon tamar, tengah sakit melahirkan anak, seraya ia berkata : Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan". Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah : "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu". Dan goyangkanlah pangkal pohon Tamar (kurma) itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kami. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah : "Sesungguhnya aku telah bernazar bepuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".

Bayi Yang Bebicara.

Dengan kelahiran bayi dari kandungan Maryam tersebut, berbagai reaksi yang sangat tidak menyenangkan dari orang-orang sangatlah banyak, disebabkan karena seorang wanita melahirkan anak tanpa bapak. Mendengar ejekan yang terus-menerus, lalu Allah memperlihatkan kekuasaanNya memberi mu'jizat yang besar kepada anak bayi yang bernama Isa al Masih.

Artinya :

"Kemudian itu pergilah Maryam membawa anaknya kepada familinya; Lalu mereka berkata : "Hai Maryam ! Sesungguhnya kau telah membawa sesuatu yang mungkar. Hai saudaranya Harun : "Bukankah Bapak engkau seorang yang jahat, dan bukan pula itu engkau seorang perempuan pezina. Dari manakah engkau mendapatkan anak ini? Maka Maryam memberi isyarat kepada anaknya (Nabi Isa as) Lalu mereka berkata : "Betapakah kami akan berbicara dengan anak yang masih dalam buaian ?" Berkata Isa : Sesungguhnya aku ini seorang hamba Allah, diberikanNya kepadaku sebuah kitab (Injil) dan dijadikannya aku seorang yang berguna kepada manusia, dimana aku ada, di wasiatkanNya kepadaku mengerjakan sholat dan mengeluarkan zakat, selama aku hidup". Dan aku berbakti kepada ibuku, dan tiadalah aku dijadikan-Nya seorang yang sombong dan pendurhaka. Selamatlah diriku ketika dilahirkan, dan ketika aku mati dan ketika aku dibangkitkan (dihidupkan) kembali". Itulah anak Maryam , ialah perkataan yang sebenarnya, yang mereka ragu-ragu tentang kebenarannya". (Q.S. Maryam ayat : 27-34).

Setelah kejadian ini, maka barulah sebagian orang banyak itu insyaf dan percaya, yakin akan kesucian Maryam, akan kebesaran dan keagungan anak bayi yang baru dilahirkan itu.

Mu'jizat Nabi Isa As.

Memang setiap utusan Allah dilebihkan sebagian dari sebagiannya tentang sesuatu hal. Kelebihan itu juga dimiliki oleh Isa al Masih sebagai Rosul Allah, diantaranya : Menjadikan burung dari tanah, dapat menyembuhkan orang buta, penyakit kusta (lepra) dan menghidupkan orang yang sudah mati dengan izin dari Allah. Juga sikap tingkah lakunya terlihat ketika sedang bersama teman-temannya sebaya ia mempunyai kelebihan diantara mereka.

Nabi Isa as akan di bunuh.

Pada saat itu pendeta-pendeta dari kaum Bani Isro'il telah berkumpul untuk mencari daya upaya, untuk menewaskan nabi Isa dan pengikutnya. Berkat ketajaman perasaannya, nabi Isa telah mengetahui lebih dahulu akan rencana mereka. Dalam perundingan antara pendeta-pendeta dan pembesar-pembesar juga raja mereka, telah ada seorang pemuda yang tangkas, pemberani akan menjadi pelopor dalam penangkapan dan pengepungan nabi Isa. Pada waktu nabi Isa telah dituduh sebagai pengacau, perusak agama dan negara. Pemuda tersebut bernama Yahuza. Mendengar rencana itu, nabi Isa dan pengikut-pengikutnya, sembunyi dan menyelundup dari satu tempat, pindah dan ke tempat lain, Akhirnya nabi Isa dan pengikut-pengikutnya terjebak dalam sebuah daerah yang telah dikepung oleh musuh di sekitanya. Disaat yang sangat kritis, banyak diantaranya pengikut nabi Isa yang kurang kuat imanya, mencoba menghindarkan diri dari bahaya maut. Pengikut nabi Isa as berkurang satu demi satu. Akhirnya hanya tinggal 12 orang, yang menyanggupkan diri untuk tetap bersama Isa al Masih. Mereka inilah 12 orang yang dinamai Allah didalam Al Quran dengan "Al-Hawariyyun", yaitu pengikut-pengikut atau sahabat yang setia. Tentara musuh makin dekat , dan rupanya musuh sudah tahu, nabi Isa dan pengikut-pengikutnya berad di tempat itu. Saat itulah pengikut nabi Isa mendapat ujian yang sebesar-besarnya. Mereka satu demi satu meninggalkan nabi Isa dengan tidak minta izin dan tidak memberi tahu terlebih dahulu kepada nabi Isa. Akhirnya salah seorang dari pengikut yang lari ini pulalah yang berkhianat, menunjukkan tempat persembunyianya nabi Isa kepada musuh. Baru saja pemuda Yahuza menyerbu persembunyiannya, Tuhan memperlihatkan kekuasaanNya. Mata musuh tidak dapat melihat nabi Isa, sedang pemuda Yahuza telah menyerbu sendirian, maka dirubah Allah mukanya menjadi serupa dengan nabi Isa. Tepat saat itu tentara musuh menyerbu, mereka melihat Yahuza yang berbentuk nabi itu, segera ditangkapnya serta dipukulinya, lalu mereka digantung di tiang gantungan yang berupa salib. Di tiang salib itu, orang yang mereka kira nabi Isa itu, mereka paku lalu dilempari dengan batu, serta dipukulinya dengan kayu, sehingga darah bertumpah sebanyak-banyaknya. Akhirnya tangkapan itu matilah di tiang salib. Nabi Isa yang sebenarnya terlepas dari tangkapan itu, tetapi orang banyak dan musuh tidak mengetahuinya.
Kepada nabi Muhammad saw, diwahyukan Allah apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu :

Artinya :

Dan kemudian mereka : "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, "Isa putra       Maryam" Rasulullah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka (tidak pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.

Tetapi (yang sebenarnya) Allah telah mengangkat Isa kepadaNya dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Menurut sejarah, nabi Isa diangkat Allah menjadi nabi dan rasul dalam umur 30 tahun Setelah menyiarkan ajarannya selama 3 tahun atau 5 tahun, terjadilah pengepungan, yang menurut kaum nasrani, Isa tertangkap dan disalib.

Pengikut-Pengikut Isa Al Masih As.

Mereka itu semua yang menjadi pengikut-pengikut setia disebut Awa Riyyin, yang dalam Al Quran Al-Kisa-iyah, mereka berjumlah 12 orang. Sesudah nabi Isa a.s. diangkat Allah ke langit, maka hanya tinggal para pengikutnya yang setia sajalah, yang sekedar ilmu yang ada pada mereka masing-masing, mereka ajarkan lagi ajaran nabi Isa Al Masih itu. Juga dalam keadaan tersembunyi, tidak aman dan tidak bebas. Dalam segi ketuhanan, tidak ada perbedaan antara ajaran Isa Al Masih dengan Islam. Sebenarnya, mengenai ajaran ketuhanan tidak ada perbedaan antara kedua agama ini. Ajaran Al Masih mengajarkan tauhid serta tidak pernah mengatakan bahwa Tuhan itu berserikat. Maka jelaslah bahwa orang-orang yang mengaku bernabi kepada nabi Isa a.s. Yang mempercayai bahwa Allah itu bernama, itu bukanlah ajaran nabi Isa, tetapi ajaran nabi yang telah diselewengkan. Nabi Isa tidak pernah mengatakan dirinya dan ibunya selaku Tuhan. Ajaran Isa Al Masih diselewengkan oleh para pengikutnya beberapa abad kemudian. Hal itu karena sumber autentiknya dari Injil tidak sama, di tulis beberapa waktu setelah Isa Al Masih wafat. Juga tidak semua penulis Injil itu tergolong Hawari (sahabat Isa) yang hidup pada masa itu. Bahkan ada yang tidak ketemu. Berbagai penafsiran mengenai Isa Al Masih diantaranya golongan mereka itu. Akhirnya timbullah kepercayaan trinitas yang membingungkan. Berdasarkan keterangan Allah dalam Al Quran, jelaslah bahwa nabi Isa membawa agama tauhid. Adapun orang yang menganggap Isa adalah Tuhan, maka orang tersebut menjadi kafir. Denga tegas Allah swt telah menegaskan di dala Al Quran mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan masalah tersebut.

KESIMPULAN : 

1. Isa Al Masih adalah Nabi dan Rosul Allah, ia lahir ke dunia dengan izin Allah melalui Maryam.
2. Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan.

Kisah Nabi Yahya As.


Nabi Yahya as. adalah putra nabi Zakaria as. Sejak kecilnya ia memang terpelihara dari syirik dan maksiat. Hal tersebut disebutkan dalam al Qur'an :

Yang artinya :
  • "Hai, Yahya ! Ambillah kitab Tuhan itu dengan sunguh-sungguh ! Dan Kami anugerahkan ilmu yang banyak, sedangkan ia masih kecil, ia penyantum lagi suci, ia adalah orang yang taqwa kepada Allah". (Q.S. Maryam ayat : 12-13)
Meskipun Yahya masih kecil, tetapi ia cakap dengan segala ilmu, hafal isi kitab Taurot serta keteranganya, serta dengan maslah-masalah yang besar. Nabi Yahya ditetapkan sebagai hakim di antara manusia serta menjadi pemegang kekuasaan yang tinggi. Ia berani dan adil dalam menghakimi dan tidak ada yang berani menentang keputusanya. Nabi Yahya as. diangkat dan diutus oleh Allah menjadi nabi dan Rosul Allah, diangkat dan diutus oleh Allah menjadi nabi dan Rosul Allah, untuk melaksanakan Hukum Taurot. Oleh karena itu nabi Yahya as. melarang pernikahan yang bertentangan dengan hukum Taurot, seperti peristiwa tentang Raja Hirodus (Raja Palestina) Yang jatuh cinta pada gadis keponakan Yahya, tetapai dengan tegas nabi Yahya as. melarang perkawinan tersebut, karena tidak sesuaia dengan peraturan agama pada waktu itu, serta tidak sesuai dengan kitab suci Taurot, sebab masuk ada hubungan darah, ada yang mengatakan bahwa gadis itu adalah anak saudara laki-laki Raja Hirodus. Dalam hal ini Taurot tidak menghalalkan bentuk perkawinan yang semacam ini. Dalam menempuh hidupnya nabi Yahya as. menghadapi ujian sekaligus, yaitu pertentangan dengan seorang Raja yang amat ganas, serta godaan seorang gadis yang sangat cantik, Karena nabi Yahya adlah seorang manusia pilihan dan terjaga, seorang rosul yang shalih, sangat kuat ibadahnya, sehingga terhidar dari berbagai macam godaan.
Pada zamanya, Raja Hirodus yang memegang kekuasaan, memerintah dari  s.m. sampai dengan 37 M. Ia adalah anak Raja Hirodus agung, yang membunuh bertus-ratus nabi dan orang-orang yang sholih, termasuk sanak saudaranya sendiri, jadi Raja Hirodus juga seorang Raja yang sangat kejam dan sadis. Raja Hirodus menangkap nabi Yahya, kemudian di penjara dan akhirnya di bunuh, guna memenuhi kehendak kekasihnya, setelah kematian nabi Yahya, terjadilah bencana hebat yang menimpa Bani Isra'il, termasuk Raja Hirodus dan Hirodia kekasihnya, begitu juga nabi Zakaria ayah nabi Yahya as. Terbunuh juga oleh keganasan dan kekejaman Raja hirodus. Dengan kematian nabi Zakaria dan nabi Yahya, Allah menimpakan bencana pada Bani Isra'il berupa serangan serangan dari tentara musuh yang mengakibatkan banyak sekali menelan korban. Tentara dan pembesar-pembesar Bani Isra'il banyak yang terbunuh. Serangan yang terkenal dalam sejarah dunia adalah serangan yang datang dari Nabukadnezar dari Babilon dan Titus dari Romawi, sebelum lahirnya nabi Isa as.

Hikmah Yang Dapat Diambil Dari Kisah Nabi Yahya.
  1. Nabi Yahya as. adalah orang shalih, putra dari nabi Zakaria, kedua beliau ini mati syahid dalam mempertahankan hukum Allah swt.
  2. Orang yang mati syahid tetap hidup bahagia di sisi Allah swt.
  3. Allah mengutuk Bani Isra'il karena ingkar pada hukum Allah.

Kisah Nabi Zakaria As.

Nabi Zakaria adalah keturunan nabi Sulaiman as. yang beristerikan "Isya" saudarah perempuan "Hannah", isteri Imron, salah seorang pembesar dari kalangang Bani Isro'il. Hannah seorang wanita yang sangat mendambakan anak. Ia selalu memohon kepada Tuhan, maka terkabullah do'anya, dan lahirlah seorang bayi perempuan, yaitu bernama "Maryam". Sesuai dengan nadzar ibunya, maka Maryam diserahkan kepada pimpinan rumah Allah untuk dipelihara, namun mereka berebut karena itu diadakanlah undian dengan cara, mereka pergi kesebuah sungaidan meletakkan kalam-kalam disana. Barang siapa yang kalamnya terapung, dialah yang berhak atas Marayam. Kiranya kalam nabi Zakarialah yang terapung, maka kepadanyalah Maryam diserahkan. Nabi Zakaria amatlah berhati-hati menjaga Maryam, lebuh-lebih setelah meningkat beranjak dewasa. Maryam dibuatkan kamar di dekat mihrab. Apabila nabi Zakaria sedang bepergian, kamar Maryam dikunci dari luar, sehingga Maryam menjadi gadis pingitan. Tetapi aneh, Manakala nabi Zakaria datang, maka dilihatnya didekat Maryam ada tersedia makanan. Firman Allah dalam al Qur'an :

Yang artinya :
  • "Maka Allah menerima Maryam itu dengan penerimaan yang baik, serta ditumbuhkanya dengan kejadian yang baik. Yang melihara Maryam itu adalah "Zakaria" setiap Zakaria masuk ke mihrob menemui Maryam, didapatinya makanan dekat Maryam itu, lalu bertanya : "Hai Maryam ! dari manakah engkau mendapat makanan ini ?" jawab Maryam: "dari Allah, bahwasanya Allah memberi rezeki barang siapa yang dikehendaki-Nya dengan tiada terhingga". (Q.S. Ali Imron : 37)
Permohonan Nabi Zakarya Untuk Memperoleh Anak.

Setelah nabi Zakaria melihat kesolehan Maryam, timbullah kepercayaan. Beliau berdo'a kepada Allah agar dikaruniai anak yang sholeh guna menjadi generasi di kemudian hari. Nabi zakaria telah lanjut usia, sedang istrinya mandul. Do'a beliau kemudian dikabulkan Allah, walaupun usia beliau sudah tua sekali, maka datanglah wahyu dari Allah sebagai jawaban.

Yang artinya :
  • "Wahai Zakaria, sesungguhnya kami meberi khabar gembira kepadamu akan beroleh seorang anak yang namaya yahya, yang sebelumnya kami sebelumnya kami belum pernah menciptakan orang serupa dengan dia. Zakaria berkata  "ya, Tuhanku, bagaimana ada anak bagiku padahal istriku adalah seorang yang mandul. Dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapi umur yang sangat tua. "Tuhan berfirman; "hal itu mudah bagiku; dan sesungguhnya telah aku ciptakan kamu sebelum itu padahal kami (diwaktu itu) belum ada sama sekali." (Q.S. Maryam : 7-9).
Mendengar jawaban Tuhan yang menggembirakan itu, nabi Zakaria masih memohon suatu-tanda. Maka selanjutnya Tuhan berfirman yang artinya : Zakaria berkata : Ya, Tuhanku, berilah aku suatu tanda. "Tanda bagimu adlah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat. "Maka ia keluar dari Mihrab, menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka : Hendahlah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang. "(Q.S. Maryam Ayat 10-11). Semua keajaiban yang diluar akal manusia dapat terjadi kalau memang Allah menghendakinya. Hal ini telah banyak dicontohkan oleh Allah swt. melalui kisah sejarah.

Kesimpulan Dalam Kisah Ini :
  1. Meskipun nabi Zakaria as. telah tua, akan tetapi berkat kekusaan Allah, beliau di karuniai seorang anak.
  2. Nabi zakaria as. serta nabi Yahya, keduanya mati syahid, dan sejarahnya dikisahkan dalam riwayat nabi Yahya.
  3. Nabi Yahya adlah seorang nabi yang menghabiskan umurnya untuk berdakwah.
  4. Putra nabi Zakaria (Yahya) diberi keistimewaan oleh Allah dengan beberapa kelebihan, kecerdasan pemikiranya, dan pemahaman yang tajam untuk mempelajari kitab Taurat, sehingga faham tentang hukum syara' dalam agama.

Kisah Nabi Yunus As.

Di sebuah negeri Ninui namanya. Kepada ngeri Nenui itulah nabi Yunus diutus oleh Tuhan untuk menyingkap kegelapan dan membawa cahaya terang, menuju jalan yang lurus. Kaum tersebut adalah kaum yang menyembah berhala, kaum tersebut hidupnya dalam kejahilan, kegelapan, kesesatan dan berbagai hal yang jauh dari kebenaran. Sebelum beliau diangkat maenjadi rosul, beliau adlah seorang laki-laki yang sholih, ahli ibadah. Setelah selama 33 tahuun, beliau menjadi rosul, maka orang yang beriman kepada Allah swt. Hanya dua orang laki-laki, yang seorang bernama "Rubil" dan seorang lagi bernama "Tanukh". Kemudian nabi yunus as. berdo'a agar umatnya mau menerima ajaranya, maka turnlah wahyu Tuhan yang menyatakan supaya Yunus tetap berdakwah kepada umatnya dalam empat-puluh hari. Apabila dalam empat-puluh umatnya tidak mau beriman kepada Allah, maka Allah akan menurunkan siksaan. Berbagi cara yang diberikan oleh nabi Yunus as. biak berupa rangsangan-rangsangan maupun ancaman kepada umatnya yang ingkar, akan tetapi tetap tidak dihiraukanya. Pada malam yang keempat-puluh dari perjanjian akan turunya azab, terlihatlah tanda-tanda akan turunya siksa. Mereka menjadi sangat takut, dan menjadi percaya akan apa yang dikatakan oleh nabi  Yunus, mereka sibuk mencari perlindungan kesana kemari untuk mencari nabi Yunus dan akan mengemukakan segala isi hatinya, namun usaha itu sia-sia, karena nabi Yunus tidak dapat dijumpainya. Karena Allah Maha Pengasih dan Penyayang, maka usaha mereka untuk memohon dan perlindungan diterima Allah. Maka hilanglah awan yang bergumpal-gumpal dan menakutkan itu. Peristiwa ini dijelaskan oleh Allah dalam al Qur'an :

Yang artinya :
  • Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imanya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus ? Tatkala mereka (Kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu. (Q.S. Yunus ayat : 98)
Setelah nabi Yunus keluar dari kampung halamanya, beliau mengamati dari kejauhan. Ternyata perkiraan beliau meleset, lantaran umatnya telah mau berttaubat menyadari akan kesalahanya, kemudian nabi Yunuspun meneruskan perjalananya.

Yunus Dalam Pelayaran.

Waktu nabi Yunus dalam perjalanya menumpang kapal bersama orang banyak, tiba-tiba di tengah pelayaran, datanglah angi taufan dan gelombang besar, hampir kapal yang ditumpanginya tenggelam. Dalam kapal tersebut syarat dengan penumpang, dan sudah menjadi kepercayaan bagi nakhkoda, bila ada penumpangnya seorang pelarian, maka terjadilah kapal itu terombang-ambing. Setelah nabi Yunus as. dengan kejujuranya mengakui bahwa dirinya adalah sebagai pelarian, Yunus harus terjun kelaut untuk mengurangi kapal tersebut.

Takdir Allah Berlaku.

Terjunlah nabi Yunus ke dalam laut, di tengah-tengah gelombang yang menggelegar. Beliau ditelan oleh ikan yang sangat besar Hiu namanya. Dengan pertolongan Allah jualah, nabi Yunus, memohon ampunan, maka di terima oleh Allah swt. sehingga bisa keluar dari perut ikan.
Firman Allah sebagai berikut :

Yang artinya :
  • "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rosul (Ingatlah) ketika ia lari kekapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai dihari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu". (Q.S. Ash-Shoffaat ayat : 139-148)
Allah Senantiasa Menjaga Orang Yang Beriman.

Dengan pertolongan Allah swt. kan Hiu itu terdampar kepinggir laut, Nabi Yunus dapat keluar dari badan perut ikan itu, dalam kondisi keadaan yang sangat lemah, kemudian nabi Yunus pulang kekampung halamanya. Penduduk kampung tersebut begitu gembiranya, menanti-nantikan kehadiran nabinya yang begitu lama ditinggalkanya. Sejak kehadiranya itu, maka hiduplah nabi Yunus bersama kaumnya, mereka menjadi hamba Allah yang sangat ta'at.

Hikmah Yang Dapat Kita Petik Dari Kisah Ini.
  1. Sebagai seorang nabi, dia mendapat teguran dari Allah (cobaan) karena telah berhijrah sebelum ada perintah dari Tuhan.
  2. Dalam perjalanan, nabi Yunus as. di uji oleh Allah ditelan ikan Hiu. Beliau tidak mati, karena banya bertasbih, memuji dan memohon ampun kepada Allah swt.
  3. Taubat yang beliau ucapkan lantaran kesalahan yang telah lalu, yakni berhijrah ke negeri lain sebelum datangnya perintah. Permohonanya dikabulkan Allah.
  4. Setiap perjalanan hidup untuk menuju sukses, pasti ditempuh melalui liku-liku yang amat banyak dan membutuhkan bekal kesabaran, kesadaran. Sebab hal-hal yang semacam itu merupakan ujian dari Allah swt.

Kisah Nabi Ilyasa' As.


Kehidupan nabi Ilyasa' memang tidak banyak sumber yang dapat menerangkan secara panjang lebar, tentang kehidupan Ilyasa' as. terutama yang dari al Qu'an maupu al Hadits. Karena beliau termasuk rosul-rosul, maka perlu untuk diketahui sejarah singkatnya, beliau adalah putra Akthub, putra Ajuz, pada akhirnya beliau diambil anak angkat oleh nabi Ilyas as. dan diangkat oleh Allah untuk menjadi rasul sebagai penerus missi dari nabi Ilyas.

Hal ini disebutkan dalam al Qur'an :

Yang artinya :
  • Adapun Isma'il', Ilyasa', Yunus dan Luth semua itu telah Kami berikan kepadanya kelebuhan atas sekalian alam.
Pada zaman nabi Ilyasa', rakyatnya hidupnya aman dan makmur karena umatnya selalu patuh kepada perintah dan ajaran nabi Ilyasa', yang bersumber dari wahyu Tuhan. Setelah nabi Ilyasa', meninggal dunia, maka umatnya (Bani Isarail) meninggalkan dalam mengamalkan hukum Taurot. Mereka mengambil jalan yang salah, makin hari semakin bertambah kekufuran dan kedurhakaan mereka. Karena itu, maka Allah melenyapkan kenikmatan dan kesenangan dari mereka.

Hikmah Singkat Dari Riwayat Kehidupan ini.
  1. Bahwa setiap umat yang durhaka, dimuka bumi, maka didatangkanlah siksaan oleh Allah pada mereka, dan Tuhan mengganti mereka dengan umat yang baru. Begitulah perputaran hidup, yang dijadikan oleh Allah, bahwa kondisi atau keadaan itu di pergilirkan kepada umat manusia silih berganti.
  2. Hanya manusia yang tergolong ulil albab, maka ia mampu menganalisa pada setiap kejadian, mereka yang akan mendapat petunjuk.

Kisah Nabi Ilyas As.


Beliau adalah keturnunan nabi Harun as. yang keempat, dan beliau diutus oleh Allah guna membimbing kaum Bani Israil agar tidak menyembah berhala. Adapun nama berhala tersebut "Ba'al".
Sebagai utusan Allah, nabi Ilyas selalu menyeru kepada kaumnya untuk menyembah kepada Allah, Tuhan Yang Esa, dan agar meninggalkan penyembahan berhala.

Yang artinya :
  • Dan sesungguh Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rosul-rosul. (Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya : "Mengapa kamu tidak bertaqwa? patutkah kamu menyembah ba'al dan kamu tinggalkan sebaik-baiknya pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan tuhan  bapak-bapakmu yang terdahulu ? "Maka mereka mendustakanya, karena itu mereka akan diseret (keneraka) kecuali hamba-hamba Allah yang di bersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (ujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian. (yaitu) : "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas ? "Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. ( Q.S. Ash-Shoffaat : 123-132)
Musim Kelaparan Di Zaman Nabi Ilyas as.

Pada zaman nabi Ilyas, umat manusia senantiasa hidup dalam kedurhakaan. Umat tersebut disiksa oleh Allah dengan tidak mengalami musim hujan  selama tiga tahun. Banyaklah tanaman-tanaman, binatang ternak yang mati, maka datanglah musim kelaparan. Nabi Ilyas senantiasa dicari-cari oleh mereka untuk dibunuhnya. Tetapi sangat aneh kekuasaan Allah, setiap rumah yang dimasuki nabi Ilyas, selalu saja ada makanan yang tersedia di situ. Karena nabi Ilyas selalu bersembunyi di rumah-rumah yang sepi dan kosong. Di sebuah rumah yang beliau masuki ada dijumpainya seorang anak laki-laki yang sholeh, bernama Il-yasa'. Maka dibawanya anak itu kemana saja beliau pergi. Demikian akhirnya Ilyasa' menjadi anak angkat nabi Ilyas. Sehingga setelah besar, Allah S.W.T. mengangkatnya menjadi rasul untuk menggantikan nabi Ilyas. Adapun umat Ilyas setelah datang musim kelaparan, barulah mereka insyaf atas segala dosanya yang di perbuat pada masa lalu. Mereka mencari nabi Ilyas supaya berdo'a Memohon kepada Allah, agar menurunkan hujan. Maka berkat do'anya itu, tumbuh-tumbuhan menjadi subur kembali. Tetapi setelah menjadi Tabi'at manusia, dimana sedang enaknya berada diatas, dalam kenikmatan, lambat laun maenjadi lupa kepada pemberi nikmat. Umat nabi Ilyas kembali menjadi orang-orang yang durhaka akibatnya Tuhan menurunkan siksa dan bencana itu tiba. Nabi Ilyas dan nabi Ilyasa' sudah terlebuh dahulu meninggalkan tempat itu.

Hikmah Yang Dapat Dipetik Dari Peristiwa Ini.
  1. Nabi Ilyas diutus oleh Allah untuk membebaskan kaum bani Israil dari menyembah berhala yang bernama  Ba'al. Tetapi umat tersebut tidak menerima seruan itu. Dan Allahpun menurunkan siksanya.
  2. Kehidupan bagaikan roda, tetapi adzab jualah yang akan diturunkan oleh Tuhan. Apabila manusia tidak pandai pandai bersyukur.