Sebagai utusan Allah, nabi Ilyas selalu menyeru kepada kaumnya untuk menyembah kepada Allah, Tuhan Yang Esa, dan agar meninggalkan penyembahan berhala.
Yang artinya :
- Dan sesungguh Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rosul-rosul. (Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya : "Mengapa kamu tidak bertaqwa? patutkah kamu menyembah ba'al dan kamu tinggalkan sebaik-baiknya pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu ? "Maka mereka mendustakanya, karena itu mereka akan diseret (keneraka) kecuali hamba-hamba Allah yang di bersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (ujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian. (yaitu) : "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas ? "Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. ( Q.S. Ash-Shoffaat : 123-132)
Pada zaman nabi Ilyas, umat manusia senantiasa hidup dalam kedurhakaan. Umat tersebut disiksa oleh Allah dengan tidak mengalami musim hujan selama tiga tahun. Banyaklah tanaman-tanaman, binatang ternak yang mati, maka datanglah musim kelaparan. Nabi Ilyas senantiasa dicari-cari oleh mereka untuk dibunuhnya. Tetapi sangat aneh kekuasaan Allah, setiap rumah yang dimasuki nabi Ilyas, selalu saja ada makanan yang tersedia di situ. Karena nabi Ilyas selalu bersembunyi di rumah-rumah yang sepi dan kosong. Di sebuah rumah yang beliau masuki ada dijumpainya seorang anak laki-laki yang sholeh, bernama Il-yasa'. Maka dibawanya anak itu kemana saja beliau pergi. Demikian akhirnya Ilyasa' menjadi anak angkat nabi Ilyas. Sehingga setelah besar, Allah S.W.T. mengangkatnya menjadi rasul untuk menggantikan nabi Ilyas. Adapun umat Ilyas setelah datang musim kelaparan, barulah mereka insyaf atas segala dosanya yang di perbuat pada masa lalu. Mereka mencari nabi Ilyas supaya berdo'a Memohon kepada Allah, agar menurunkan hujan. Maka berkat do'anya itu, tumbuh-tumbuhan menjadi subur kembali. Tetapi setelah menjadi Tabi'at manusia, dimana sedang enaknya berada diatas, dalam kenikmatan, lambat laun maenjadi lupa kepada pemberi nikmat. Umat nabi Ilyas kembali menjadi orang-orang yang durhaka akibatnya Tuhan menurunkan siksa dan bencana itu tiba. Nabi Ilyas dan nabi Ilyasa' sudah terlebuh dahulu meninggalkan tempat itu.
Hikmah Yang Dapat Dipetik Dari Peristiwa Ini.
- Nabi Ilyas diutus oleh Allah untuk membebaskan kaum bani Israil dari menyembah berhala yang bernama Ba'al. Tetapi umat tersebut tidak menerima seruan itu. Dan Allahpun menurunkan siksanya.
- Kehidupan bagaikan roda, tetapi adzab jualah yang akan diturunkan oleh Tuhan. Apabila manusia tidak pandai pandai bersyukur.
No comments:
Post a Comment