Saturday, 11 June 2016

Kisah Nabi Nuh As.


Nabi Nuh as. di dalam riwayatnya disebutkan, Nabi Nuh as. adalah keturunan ke sepuluh dari nabi Adam as. nasabnya, Nabih Nuh as. yaitu Nuh bin Lamik Bin Matu Syalih bin Idris (Akhnuk). Berkata Ibnu Kalbiy Dari Ibnu Shalib, bahwa menurut Ibnu Kalbiy dari Ibnu Shalih, bahwa menurut Ibnu Abbas ra. Antar Adam dengan Nuh 12 abad lamanya. Padada abad kedua belas sesudah nabi Adam seluruh manusia sudah menyembah patung-patung, karenanya, Allah lalu mengutus nabi Nuh as. untuk memperbaiki keadaan manusia yang sudah rusak itu. Manusia yang telah melakukan kemurkaan. Menurut Alqur'an umur nabi Nuh 950 th. Nabi Nuh diutus oleh Allah menjadi nabi dan rosul ketika berumur 480 th. sampai wafatnya, yaitu dalam masa 500 th. atau lima abad lamanya.

Dakwah nabi Nuh As. Kepada Kaumnya

  Nabi Nuh as. dengan segiat-giatnya, tanpa mengenal lelah, siang malam, terus-menerus mengajak mereka meninggalkan syirik dan menyembah berhala, kembali kepada tauhid. Tetapi amatlah sulitnya, terlalu sedikit hasilnya. Dalam masa 5 abad lamanya, hanya berhasil mendapat pengikut 70 atau 80 orang saja. Yang semuanya terdiri dari orang-orang yang lemah ekonominya, kaum melarat. Nabi Nuh as. adalah orang yang fasih berkata-kata, tajam pemikiranya atau akalnya, pandai berdiskusi, bersifat sabar dan tenang. Meskipun demikian, setiap nabi Nuh mengajak mereka menyembah allah, mereka menentangnya, setiap diperingatkan akan azab dan siksa Tuhan, tetapi penghinaan, ejekan dan cercaan, diterimanya dengan penuh kesabaran, keuletan Nabi Nuh menghadap mereka. peristiwa semacam di atas disebutkan dalam Al Qur'an.
Yaitu ayat 25-31.
Sikap kaumnya, dengan kesombonganya, lantaran mereka orang-orang kaya. Seruan nabi Nuh, mereka sambut dengan cemoohan dan ejekan, sedangkan pengikut nabi Nuh tergolong orang-orang yang lemah dalam bidang ekonomi sehingga dilukiskan dalam Al Qur'an sebagai berikut :

artinya : ''Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadadp kami, maka datangkanlah kepada kami azabyang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk oreng yang benar".


Mendengar ancaman dan tantangan semacam itu nabi Nuh hanya menjawab, sebagaimana digambarkan dalam Al Qur'an :


Artinya : Nuh menjawab "Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tiada dapat melepaskan diri, dan tiadalah bermanfaat kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi nasihat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu. Dia adalah Tuhanmu, dan KepdaNyalah kamu dikembalikan".


Komando Kepada Nabi Nuh Sebelum Datang Siksaan 


Sehabis berdebat dan perbantahan kepada kaum kafir yang tidak kunjung usai itu, nabi Nuh selamanya bermunajah dan berdo'a kepada Allah, karena kaumnya tidaklah minta rahmat, akan tetapi malahan minta siksa. Nabi Nuh mengemukakan perasaan hati dan memohon petunjuk yang baru.

Datanglah perintah (komando) dari Allah untuk membuat bahtera (perahu) guna persiapan, bahwa pada suatu saat akan terjadi banjir sebagai siksa terhadap orang-orang yang tidak beriman.
Hal ini di jelaskan di dalam al Qur'an :

Artinya :


  • Dan buatlah perahu itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhya mereka itu akan ditenggelamkan. Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh : ''Jika kamu mengejek kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami), kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menginakanya dan yang akan ditimpa azab yang kekal.
Tidak lama kemudian selesailah perahu nabi Nuh, dan janji (siksaan) Allahpun datang, banjir besarpun datang yang tidak dapat dielakkan. Maka duniapun menjadi lautan besar. 
Hal ini di jelaskan dalam al Qur'an :

Artinya :

  • Hingga apabila perintah kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman ; "Muatkanlah kedalam perahu itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina). Dan juga keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya, dan (muatkan pula) orang-orang beriman". "Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit".
Nabi Nuh bersama-sama orang-orang yang beriman, telah naik ke atas akapal dan berlayarlah dengan selamat, sedangkan diantaran orang-orang kafir banyak yang melarikan diri keatas tempat yang tinggi, mencari keselamatan. Tapi mereka tidak berdaya lagi, airpun sampai kepuncak. Habislah mereka ditelan gelombang besar.
Tiba-tiba nabi Nuh melihat anak kandungnya sendiri yang hampir tenggelam. Nabi Nuh menyeru anaknya supaya lekas naik ke atas kapal bersama, agar selamat. Hal ini dilukiskan di dalam al Qur'an sebagai berikut :

Artinya :
  • "Hai anakku Naiklah ke atas kapal bersama kami dan janganlah engkau bersama-sama dengan orang-orang kafir".
Jawaban anaknya terhadap ajakan ayahnya guna menyelamatkan diri adalah sebagai berikut :

Artinya :
  • Ia menjawab, Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah !. Nuh berkata : Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang. Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; Maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkanya.
Meskibun ian putra nabi, tetapi tetap mengalami nasib yang menyedihkan (tenggelam), karena tergolong orang-orang yang kafir.
Terdorong karena rasa cinta dan kasih sayang terhadap anaknya itu, maka nabi Nuh memohon kepada Allah, maka permohonan Nuh itu dijawab oleh Allah :

Artinya :
  • Allah berfirman; Hai, Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan). Sesungguhnya (perbuatan)nya tergolong perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepadaku sesuatu yang kamu tidang mengetahui (hakikat)nya. Sesungguhnya aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.
Mendengar jawaban Allah yang demikian itu, maka nabi Nuhpun menyadari akan kesalahanya. Ia memohon kepada Tuhan, memohon ampunan, belas kasihan.
Setelah orang-orang kafir habis binasa sama sekali dilanda banjir, termasuk pula putra Nuh yang bernama Kan'an barulah air mulai surut setelah diperintahkan oleh Allah.
Maka Allah berfirman kepada Nuh, sebagaimana yang tersebut didalam alQur'an :

Artinya :
  • "Hai Nuh, turunkanlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari kami atasmu dan atas umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami".
Demikianlah Allah menceritakan peristiwa Nuh dengan umatnya, agar mrnjadi pelajaran bagi generasi sesudahnya, umat manusia seluruhnya.
Nabi Nuh membawa missi suci selama 90 th. Tetapi yang terjadi, sebagai hasilnya bukanlah ketaatan, melainkan kemungkaran. Akhirnya Allah menurunkan bencana banjir.
Hal ini dijelaskan dalam al Qur'an :

Artinya :
  • "Sesungguhnya Kami telah mengutus nabi Nuh kepda kaumnya, lalu tinggal bersama mereka seribu tahun kurang lima puluh, kemudian mereka disiksa oleh Allah karena mereka durhaka".
Kesimpulan Yang Terdapat Ayat-Ayat Dalam Kisah-Kisah Ini :
  1. Para rosul semua berjiwa mujahid (pejuang) agar supaya umatnya menjadi orang yang benar-benar berbakti kepada Allah, akan tetapi banyak di antara umatnya yang tidak menerima kebenaran.
  2. Manakala siksaaan sudah datang, seluruh umat yang ingkar akan dimusnakan oleh allah. Yang menjadi ukuran disini adalah iman yang melekat dihati dan bukan keturuna. Kan'an walaupun anak kandung nabi Nuh, oleh Allah di keluarkan dari bilangan keluarga ayahnya, karena ia mennganut kepercayaan dan agama berlainan dengan apa yang dianut dan didakwahkan oleh ayahnya sendiri.
  3. Mendo'akan kepada orang yang bukan mukmin, ditolak oleh Allah. Walaupun dengan alasan keluarganya sendiri seperti yang dilakukan oleh nabi Nuh. as.

No comments:

Post a Comment