Saturday, 11 June 2016

Kisah Nabi Zakaria As.

Nabi Zakaria adalah keturunan nabi Sulaiman as. yang beristerikan "Isya" saudarah perempuan "Hannah", isteri Imron, salah seorang pembesar dari kalangang Bani Isro'il. Hannah seorang wanita yang sangat mendambakan anak. Ia selalu memohon kepada Tuhan, maka terkabullah do'anya, dan lahirlah seorang bayi perempuan, yaitu bernama "Maryam". Sesuai dengan nadzar ibunya, maka Maryam diserahkan kepada pimpinan rumah Allah untuk dipelihara, namun mereka berebut karena itu diadakanlah undian dengan cara, mereka pergi kesebuah sungaidan meletakkan kalam-kalam disana. Barang siapa yang kalamnya terapung, dialah yang berhak atas Marayam. Kiranya kalam nabi Zakarialah yang terapung, maka kepadanyalah Maryam diserahkan. Nabi Zakaria amatlah berhati-hati menjaga Maryam, lebuh-lebih setelah meningkat beranjak dewasa. Maryam dibuatkan kamar di dekat mihrab. Apabila nabi Zakaria sedang bepergian, kamar Maryam dikunci dari luar, sehingga Maryam menjadi gadis pingitan. Tetapi aneh, Manakala nabi Zakaria datang, maka dilihatnya didekat Maryam ada tersedia makanan. Firman Allah dalam al Qur'an :

Yang artinya :
  • "Maka Allah menerima Maryam itu dengan penerimaan yang baik, serta ditumbuhkanya dengan kejadian yang baik. Yang melihara Maryam itu adalah "Zakaria" setiap Zakaria masuk ke mihrob menemui Maryam, didapatinya makanan dekat Maryam itu, lalu bertanya : "Hai Maryam ! dari manakah engkau mendapat makanan ini ?" jawab Maryam: "dari Allah, bahwasanya Allah memberi rezeki barang siapa yang dikehendaki-Nya dengan tiada terhingga". (Q.S. Ali Imron : 37)
Permohonan Nabi Zakarya Untuk Memperoleh Anak.

Setelah nabi Zakaria melihat kesolehan Maryam, timbullah kepercayaan. Beliau berdo'a kepada Allah agar dikaruniai anak yang sholeh guna menjadi generasi di kemudian hari. Nabi zakaria telah lanjut usia, sedang istrinya mandul. Do'a beliau kemudian dikabulkan Allah, walaupun usia beliau sudah tua sekali, maka datanglah wahyu dari Allah sebagai jawaban.

Yang artinya :
  • "Wahai Zakaria, sesungguhnya kami meberi khabar gembira kepadamu akan beroleh seorang anak yang namaya yahya, yang sebelumnya kami sebelumnya kami belum pernah menciptakan orang serupa dengan dia. Zakaria berkata  "ya, Tuhanku, bagaimana ada anak bagiku padahal istriku adalah seorang yang mandul. Dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapi umur yang sangat tua. "Tuhan berfirman; "hal itu mudah bagiku; dan sesungguhnya telah aku ciptakan kamu sebelum itu padahal kami (diwaktu itu) belum ada sama sekali." (Q.S. Maryam : 7-9).
Mendengar jawaban Tuhan yang menggembirakan itu, nabi Zakaria masih memohon suatu-tanda. Maka selanjutnya Tuhan berfirman yang artinya : Zakaria berkata : Ya, Tuhanku, berilah aku suatu tanda. "Tanda bagimu adlah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat. "Maka ia keluar dari Mihrab, menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka : Hendahlah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang. "(Q.S. Maryam Ayat 10-11). Semua keajaiban yang diluar akal manusia dapat terjadi kalau memang Allah menghendakinya. Hal ini telah banyak dicontohkan oleh Allah swt. melalui kisah sejarah.

Kesimpulan Dalam Kisah Ini :
  1. Meskipun nabi Zakaria as. telah tua, akan tetapi berkat kekusaan Allah, beliau di karuniai seorang anak.
  2. Nabi zakaria as. serta nabi Yahya, keduanya mati syahid, dan sejarahnya dikisahkan dalam riwayat nabi Yahya.
  3. Nabi Yahya adlah seorang nabi yang menghabiskan umurnya untuk berdakwah.
  4. Putra nabi Zakaria (Yahya) diberi keistimewaan oleh Allah dengan beberapa kelebihan, kecerdasan pemikiranya, dan pemahaman yang tajam untuk mempelajari kitab Taurat, sehingga faham tentang hukum syara' dalam agama.

No comments:

Post a Comment