Saturday, 11 June 2016

Kisah Nabi Hud As.


Beberapa abad lamanya, setelah nabi Nuh as. meninggal dunia, diutuslah oleh Allah dari bangsa 'Aad nabi Hud namanya. Bangsa 'Aad adalah suatu kaum yang paling durhaka di zaman itu. Hidup di negeri Ahqoof antara Yaman dan 'Umaan sekarang ini. Termasuk negeri arab. Bangsa 'Aad terkenal berperawkan besar-besar dan kuat-kuat badanya. Berkat karunia Allah hidup mereka makmur sejahtera dan bahagia. Sebagaimana dengan kaum Hud ini adalah suku kaum 'Aad. Penghidupan rokhaninya tidak mengenal Allah Yang Maha Kuasa. Sebagai sesembahan mereka adalah patung-patung yang di beri nama "Shamud", "Shada" dan "Al Haba". Nabi Hud diutus oleh Allah sebagai utusan yang bertugas menegakkan kembali ajaran-ajaran yang benar, mengembalikan umat yang tersesat ke jalan yang lurus dan benar. Nabi Hud manusia yang berlapang dada, berbudi tinggi, pengasih, penyantun, sabar. Beliau adalah keturunan dari Sam bin Nuh (cucu nabi Nuh).
Sikap nabi Hud as. Kepada kaumnya itu di jelaskan dalam Al Qur'an :

Yang artinya :
  • Kami telah mengutus kepada kaum 'Aad, seseorang saudaranya yang bernama "Hud" seraya berkata : " Hai kaumku ! Hai kaumku sembahlah Allah, Sekali-kali tidak ada Tuhan selain dia. Kamu hanya mengada-ada saja". (QS. Hud : 50)
Niat yang terkandung dalam hati nabi Hud untuk memperbaiki umatnya, tidaklah mempunyai latar belakang apa-apa, melainkan semata-mata karena Allah. Seruan nabi Hud kepada umatnya untuk memohon ampun kepada Allah, dijelaskan dalam al Qura'an :

Yang artinya :
  • Dan (dia berkata) : "Hai kaumku, mohon ampunlah kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa". (Q.S Hud : 52 )
       Dengan adanya peringatan dari nabi Hud tersebut, maka kaum 'Aad malah menentang, yang juga di sebutkan dalam al Qur'an :

Yang artinya :
  • "Kaum 'Aad berkata; Hai Hud kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami, karena perkataanmu, dan kali sekali-kali tidak akan mempercayai kamu. (Q.S. Hud : 53)
Demikian dialog yang terjadi antara nabi Nuh as. dengan kaumnya yang sombong dan durhaka itu. Juga disebutkan di dalam al Qur'an surat Huud ayat 54-55, tentang dialog antara nabi Hud dengan umatnya. Kaum 'Aad hatinya telah tertutup, tidak mau menerima petunjuk dan kebenaran. Mereka selalu berada dalam kesombonganya, lantaran kenikmatan dunia yang berlimpah-ruah, dan kelebihan yangdimilikinya. Sikap kaum 'Aad semacam ini dijelaskan dalam al Qur'an di dalam surat Fush-shilat ayat 15-16.
Keterangan diatas dapat juga kita buktikan dengan firman Tuhan dalam al Qur'an :

Yang artinya :
  • Adapun kaum 'Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus, maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon korma yang telah kosong (lapuk). (Q.S. Al Haqqoh : 6-8)
Ternyata, bagaimanapun gagah beraninya manusia di muka bumi ini, namun apabila telah datang janji Allah (siksaan Allah) semuanya akan mati dengan seketika. Bagi umat manusia yang beriman kepada Allah, terjaga dan terpelihara dari siksaan Allah. Nabi Hud dan para pengikutnya selamat, akhirnya mereka pindah ke Hadramaut (yaman). Karena negeri itu sudah rusak berat. Beliau bermukim denegeri tersebut sampai akhir hayatnya.

Hikmah Yang Terkandung Dalam Riwayat Ini :
  1. Setiap generasi yang ingkar, diporak porandakan oleh Allah. Selamat dan terjagalah bagi orang-orang yang beriman.
  2. Nabi Hud seorang manusia yang sabar, ulet dan lapang dada dalam menghadapi kaumnya, yang keras  kepala.
  3. Setiap peristiwa sejarah hendaknya menjadi pelajaran dan suri tauladan pada generasi sesudahnya.

No comments:

Post a Comment