Latar belakang Keluarga.
Nabi Ayub as. adalah putra 'Ish, putra Ishaq, putra Ibrahim as. Semula beliau adalah seorang nabi yang kaya-raya, memiliki banyak binatang ternak. juga dikaruniai putra banyak sekali. Dengan anugerah dan kemurahan Allah beliau selalu bersyukur, sesuai dengan perintahny. Beliau diciptakan Allah menjadi insan teladan, tahan menerima godaan dan cobaan, kesabaran dan ketenangan didalam menghadapi cobaan menyebabkan beliau lulus menghadapi liku-likukehidupan.
Cobaan Silih Berganti.
Semula beliau diuji oleh Allah dengan menurunya penghasilan yang semula melimpah ruah, lambat laun menjadi miskin. Kondisi semacam ini sama sekali tidak mempengaruhi sikap nabi Ayub terhadap Allah swt. Kemudian Allah menguji pula dengan meninggalnya secara beruntun anak-anak yang sangat dikasihinya, beliau selalu sadar, bahwa semua yang dimiliki adalah amanat Allah.
Cobaan yang sedimikian itu di jelaskan Allah swt. didalam al Qur'an :
Yang artinya :
- "Tentu engkau akan Kami uji dengan sesuatu daripada ketakutan, kelaparan, kekurangan harta benda, jiwa dan buah-buahan, dan diberi khabar gembiralah (kepada) orang-orang yang sabar. Apabila mereka ditimpa cobaan, mereka berkata: "sesungguhnya kami kepunyaan Allah dan kami akan kembali kepadaNya". (Q.S. al Baqoroh 155-156)
UJian dan cobaan berupa sakit, diderita nabi Ayub as. selama 7 tahun. Lantaran penyakit kulit yang menjijikan, famili dan tetangganya menjauhinya, bahkan banyak yang berusaha untuk mengusirnya. Isterinya "Rahmah" namanya, selalu setia untuk mendampinginya. Cobaan yang begitu lama, menyebabkan syetan selalu menggoda yang akhirnya isterinya terpengaruh juga. Ia merasa tidak tahan terus-menerus mendampingi Ayub. untuk itu nabi Ayub mengatakan : Kalau tidak kuat mendampingiku biarlah berpisah, tapi bila nanti aku sembuh, engkau aku pukul seratus kali. Nabi Ayub terus menerus memohon kepada Allah setelah menderita sekian lama akhirnya do'a Ayub dikabulkan Tuhan.
Tersebut didalam al Qur'an yang artinya : Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika menyeru Tuhanya : ''(Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dangkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua Penyayang). Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit-penyakit yang ada padanya, dan kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagi suatu rahmat dari sisi' Kami dan kami menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah". (Q.S. Anbiya' 83-84)
Selanjutnya, didalam surat yang lain jawaban permohonan nabi Ayub itu adalah demikian yang artinya :
(Allah berfirman) : "Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum. Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepda mereka sebanyak mereka pula, sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran. Setelah itu, maka penyakitnya menjadi sembuh, setelah mengalami derita yang sekian lama, beliau sehat kembali.
Nabi Ayub Akan Memenuhi Nazarnya.
Sebagaimana diterangkan dimuka, ketiba nabi Ayub as. menderita, isterinya minta berpisah. Ketika itu beliau mengatakan, bahwa nati bila sembuh akan memukuli istrinya sebanyak seratus kali. Agaknya nazarnya itu tidak diizinkan oleh Allah, maka dengan seikat rambut dipukulkan kepada istrinya, berarti telah memenuhi nazarnya serta tidak melanggar sumpahnya. Sikap istri Ayub terhadap dirinya itu tidaklah karena tabiatnya, akan tetapi lantaran pengaruh Syaitan. Istri Ayub adalah wanita yang shaleh, penyayang dan setia. Allah Maha Pengampun dan Penyayang.
Hikmah Yang Terkandung Dalam Riwayat Ini.
- Manusia senatiasa diuji oleh Tuhan dengan aneka ragam cobaan. Iman yang berkwalitas adalah iman yang tahan menerima aneka ragam cobaan dan godaan.
- Nabi Ayub adalah nabi yang tahan menerima cobaan, tahan uji, tidak pernah mengeluh, ibadahnyapun tidak pernah berkurang lantaran cobaan itu.
- Semua peristiwa itu hendaklah menjadi contoh umat manusia dalam menghadapi liku-liku kehidupan.
No comments:
Post a Comment